Tahukah Anda bahwa ada berbagai macam tumpeng, di samping memang jenis lauk-pauk yang tak tetap? Dalam tradisi Jawa dikenal tahapan kehidupan. Demikian pula halnya mengapa dibedakan sajian dan bentuk tumpeng yang dikenal dalam tradisi Jawa atau Bali.

* Tumpeng Robyong – upacara siraman dalam pernikahan adat Jawa adalah satu tahap penyucian diri. Lain dari tumpeng acara syukuran, tumpeng jenis ini dibuat di dalam bakul dengan aneka sayuran. Di bagian puncak tumpeng ini diletakkan telur ayam, terasi, bawang merah dan cabai.

Tumpeng Robyong

* Tumpeng Nujuh Bulan – saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan, atau usia jabang bayi yang terhitung ‘slamet’, tumpeng yang disajikan untuk syukuran jabang bayi initerbuat dari nasi putih. Selain satu kerucut besar di tengah, tumpeng ini dikelilingi enam buah tumpeng kecil lainnya. Biasa disajikan di atas tampah yang dialasi daun pisang.
* Tumpeng Pungkur – saat ada seorang wanita atau pria yang masih lajang meninggal dunia, serta-merta keluarga berduka dan meminta ketabahan. Untuk itu dibuatlah tumpeng nasi putih yang disajikan dengan lauk-pauk sayuran. Tumpeng ini kemudian dipotong vertikal dan diletakkan saling membelakangi.
* Tumpeng Putih – warna putih pada nasi putih menggambarkan kesucian dalam adat Jawa, untuk itu tumpeng jenis ini biasa digunakan untuk acara sakral.
* Tumpeng Nasi Kuning – warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur, untuk itu tumpeng ini biasa disajikan dalam untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan, tunangan, dan sebagainya.
* Tumpeng Nasi Uduk – biasa disebut juga tumpeng tasyakuran, serta digunakan untuk peringatan Maulud Nabi.
* Tumpeng Seremonial/Modifikasi

Tidak ada lauk-pauk baku untuk menyertai nasi tumpeng, tapi biasanya berupa perkedel, abon, kedelai goreng, telur dadar/telur goreng, timun yang dipotong melintang, dan daun seledri. Bisa ditambahkan tempe kering, serundeng, urap kacang panjang, ikan asin atau lele goreng, dan sebagainya. Dalam pengartian makna tradisional tumpeng, dianjurkan bahwa lauk-pauk ayam atau sapi, ikan lele, ikan bandeng atau rempeyek teri, serta sayur-mayur kangkung, bayam atau kacang panjang. Dalam budaya Jawa dan Bali, ada makna dan harapan yang ingin disampaikan oleh pembuat tumpeng dari setiap jenis lauk yang disajikan.